Friday, March 28, 2014

Stroke Tidak Hanya Terjadi Pada Usia Senja saja Tetapi Bisa Terjadi di Usia Muda

Dalam kehidupan era sekarang ini kita seringkali mendengar penyakit atau terjadinya stroke yang menyerang kesehatan seseorang atau mungkin diri kita, namun kita tak pernah tahu, apa stroke itu? Apa yang menyebabkan terjadinya stroke?. Mungkin bagi kalangan tertentu semisal tingkat ekonomi menengah ke bawah stroke sering diasumsikan dengan penyakit orang gedean (orang kaya), karena memang sering terjadi pada masyarakat di tingkat ekonomi atas, hal ini diasumsikan karena penyakit stroke disebabkan dari seringnya mengkonsumsi makanan yang berkolestrol tinggi semisal daging. Namun jangan salah! Terjadinya Stroke tidak hanya diakibatkan oleh seringnya kita dalam mengkonsumsi daging atau makanan yang berkolestrol tinggi saja!, stroke bisa juga disebabkan oleh cidera pada kepala.

Sebelum kita membahas lebih jauh lagi tentang stroke, mari kita simak pengertian dari stroke itu sendiri. Stroke adalah suatu kejadian dimana suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke suatu bagian otak tiba-tiba terganggu. Dalam jaringan otak, kurangnya aliran darah menyebabkan serangkaian reaksi biokimia, yang dapat merusakkan atau mematikan sel-sel saraf di otak. Kematian jaringan otak dapat menyebabkan hilangnya fungsi yang dikendalikan oleh jaringan itu.

Stroke adalah penyebab kematian yang ketiga di Amerika Serikat dan banyak negara industri di Eropa(Jauch, 2005). Bila dapat diselamatkan, kadang-kadang penderita mengalami kelumpuhan di anggota badannya, hilangnya sebagian ingatan atau kemampuan bicaranya. Beberapa tahun belakangan ini makin populer istilah serangan otak. Istilah ini berpadanan dengan istilah yang sudah dikenal luas, "serangan jantung".

Stroke terjadi karena cabang pembuluh darah terhambat oleh emboli. Emboli bisa berupakolesterol atau udara.

Pada umumnya resiko seseorang terkena stroke meningkat karena merokok, penyakit diabetes, tingginya kadar kolestrol, stress, dan usia tua. Namun, baru-baru ini ada sebuah studi yang mengakatan bahwa cedera di kepala dan leber pun dapat meningkatkan resiko terjadinya stroke pada usia dewasa, muda sampai anak-anak sampai tiga kali lipat!. “ 2/3 stroke terjadi pada usia di atas 65 tahun, tapi 1/3 nya lagi terjadi pada usia yang lebih muda.” Ungkap Richard Libman, Ketua Divisi Neurologi Vascular di North Shore-LIJ Health System, Manhasset, New York AS.

Menurut Richard, banyak stroke yang terjadi pada usia produktif yang membuat kualitas hidup mereka menurun dan menyulitkan mereka untk berkontribusi kepada masyarakat. “Butuh penelitian lebih lanjut untuk mengetahui penyebab dan terapi yang tepat bagi dewasa muda yang terserang stroke,” terangnnya seperti yang dikutip di healthyday.

Para peneliti dari University of California, San Francisco dalam sebuah studi barunya, menganalisis rekam medis dari 1,3 juta orang yang berusia di bawah 50 tahun yang dirawat di departemen trauma karena cereda kepala dan leher. Mereka menemukan bahwa 145 orang atau sekitar 11/100.000 pasien menderita stroke iskemik dalam empat minggu setelah cedera terjadi.

Jenis-jenis Utama Stroke

Ø  Stroke Iskemik, yaitu stroke yang terjadi bila pembuluh darah yang memasok darah ke otak tersumbat. Jenis stroke ini yang paling umum. Kondisi yang paling mendasari stroke iskemik adalah penumpukan lemak yang melapisi dinding pembuluh darah(aterosklerosis), kolesterol, homosistein, dan zat lainnya yang melekat pada dinding arteri, membentuk zat lengket yang disebut plak. Seiring waktu, plak ini menumpuk sehingga darah sulit mengalir dengan baik dan menyebabkan bekuan darah(trombus). Stroke Iskemik dibedakan menjadi dua berdasarkan sumbatan arteri diantaranya:

o   Stroke Trombotik. Sumbatan disebabkan trombus yang berkembang di dalam arteri otak yang sudah sangat sempit.

o   Stroke Embolik. Sumbatan disebabkan trombus, gelembung udara atau pecahan lemak(emboli)
yang terbentuk dibagian tubuh lain seperti jantung dan pembuluh aorta di dada dan di leher yang terbawa aliran darah ke otak. Kelainan jantung yang disebut fibrilasi atrium dapat menciptakan kondisi dimana trombus yang terbentuk di jantung terpompa dan beredar menuju otak.

Ø  Stroke Hemorrhagic. Stroke hemorrhagic disebabkan oleh pembuluh darah yang bocor atau pecah di dalam atau di sekitar otak, sehingga menghentikan suplai darah ke jaringan otak yang dituju. Selain itu, darah membanjiri dan menemparkan jaringan otak sekitarnya dan mengganggu atau mematikan fungsinya. Nah ada dua jenis stroke hemorrhagic ini diantaranya :

o   Perdarahan intraserebral. Perdarahan di dalam otak yang disebabkan oleh trauma(cedera otak) atau kelainan pembuluh darah (aneurisma / angioma). Jika tidak disebabkan oleh salah satu kondisi tersebut, paling sering disebabkan oleh tekanan darah tinggi kronis. Perdarahan intraserebral menyumbang sekitar 10% dari semua stroke. Tetapi memiliki persentase tertinggi penyebab kematian akibat stroke.

o   Perdarahan subarachnoid. Perdarahan dalam ruang subarachnoid, ruang diantara lapisan dalam(pia mater) dan lapisan tengah(arachnoid mater)  dari jaringan selaput otak(maninges). Penyebab paling umum adalah pecahnya tonjolan(aneurisma) dalam arteri. Nah yang satu inilah merupakan kedaruratan medis serius yang dapat menyebabkan cacat permanen atau bahkan kematian. Stroke ini juga merupakan satu-satunya jenis stroke yang lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan para pria.

Pada penelitian lain, American Stroke Association menemukan bahwa sekitar 87% penderita stroke adalah stroke isemik yang disebabkan oleh penghambatan aliran darah ke otak. Rata-rata penderita yang mengalami cedera kepala dan leher dan terserang stroke berusia 37 tahun. Sedangkan mereka yang tidak mengalami stroke meskipun mengalami cedera kepala dan leher berusia 24 tahun. selain itu studi menemukan bahwa 48/100.000 dewasa muda dan 11/100.000 anak dengan cedera kepala dan leher mengalami stroke.

Para peneliti mengatakan, dua juta orang Amerika Serikat di rawat di departemen trauma untuk cedera kepala dan leher setiap bulannya. Dari jumlah tersebut, setiap bulannya laju stroke isemik bertambah mencapai 214 pasien untuk orang dewasa muda dan anak-anak. Menurut asisten Profesor neurologi di UCSF Christine Fox “studi ini sangat penting karena stroke setelah mengalami trauma sebenarnya bisa dicegah.”

Dengan demikian para ahli mencatat bahwa cedera dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah yang menuju ke otak. Kerusakan ini mungkin dapat menyebutkan penyumbatan darah yang memicu stroke. “jika kerusakan pembuluh darah ini didiagnosis lebih awal saat terjadinya cedera, pasien dapat diberikan obat-obatan pengencer darah untuk mencegah stroke,” pungkas mereka.

Diambil dari berbagai sumber

Editro: Yudi Subagja

0 komentar :