Stroke Tidak Hanya Terjadi Pada Usia Senja saja Tetapi Bisa Terjadi di Usia Muda
Dalam
kehidupan era sekarang ini kita seringkali mendengar penyakit atau terjadinya
stroke yang menyerang kesehatan seseorang atau mungkin diri kita, namun kita
tak pernah tahu, apa stroke itu? Apa yang menyebabkan terjadinya stroke?.
Mungkin bagi kalangan tertentu semisal tingkat ekonomi menengah ke bawah stroke
sering diasumsikan dengan penyakit orang gedean (orang kaya), karena
memang sering terjadi pada masyarakat di tingkat ekonomi atas, hal ini
diasumsikan karena penyakit stroke disebabkan dari seringnya mengkonsumsi
makanan yang berkolestrol tinggi semisal daging. Namun jangan salah! Terjadinya
Stroke tidak hanya diakibatkan oleh seringnya kita dalam mengkonsumsi daging
atau makanan yang berkolestrol tinggi saja!, stroke bisa juga disebabkan oleh
cidera pada kepala.
Sebelum
kita membahas lebih jauh lagi tentang stroke, mari kita simak pengertian dari
stroke itu sendiri. Stroke adalah suatu kejadian dimana suatu
kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke suatu
bagian otak tiba-tiba terganggu. Dalam jaringan otak, kurangnya
aliran darah menyebabkan serangkaian reaksi biokimia, yang dapat
merusakkan atau mematikan sel-sel saraf di otak. Kematian jaringan otak
dapat menyebabkan hilangnya fungsi yang dikendalikan oleh jaringan itu.
Stroke adalah penyebab kematian yang ketiga
di Amerika Serikat dan banyak negara industri di Eropa(Jauch,
2005). Bila dapat diselamatkan, kadang-kadang penderita mengalami kelumpuhan di
anggota badannya, hilangnya sebagian ingatan atau kemampuan bicaranya. Beberapa
tahun belakangan ini makin populer istilah serangan otak. Istilah
ini berpadanan dengan istilah yang sudah dikenal luas, "serangan
jantung".
Stroke terjadi karena cabang pembuluh darah terhambat
oleh emboli. Emboli bisa berupakolesterol atau udara.
Pada
umumnya resiko seseorang terkena stroke meningkat karena merokok, penyakit
diabetes, tingginya kadar kolestrol, stress, dan usia tua. Namun, baru-baru ini
ada sebuah studi yang mengakatan bahwa cedera di kepala dan leber pun dapat
meningkatkan resiko terjadinya stroke pada usia dewasa, muda sampai anak-anak
sampai tiga kali lipat!. “ 2/3 stroke terjadi pada usia di atas 65 tahun, tapi
1/3 nya lagi terjadi pada usia yang lebih muda.” Ungkap Richard Libman, Ketua
Divisi Neurologi Vascular di North Shore-LIJ Health System, Manhasset, New York
AS.
Menurut
Richard, banyak stroke yang terjadi pada usia produktif yang membuat kualitas
hidup mereka menurun dan menyulitkan mereka untk berkontribusi kepada
masyarakat. “Butuh penelitian lebih lanjut untuk mengetahui penyebab dan terapi
yang tepat bagi dewasa muda yang terserang stroke,” terangnnya seperti yang
dikutip di healthyday.
Para
peneliti dari University of California, San Francisco dalam sebuah studi
barunya, menganalisis rekam medis dari 1,3 juta orang yang berusia di bawah 50
tahun yang dirawat di departemen trauma karena cereda kepala dan leher. Mereka
menemukan bahwa 145 orang atau sekitar 11/100.000 pasien menderita stroke iskemik
dalam empat minggu setelah cedera terjadi.
Jenis-jenis
Utama Stroke
Ø
Stroke Iskemik, yaitu stroke yang terjadi bila
pembuluh darah yang memasok darah ke otak tersumbat. Jenis stroke ini yang
paling umum. Kondisi yang paling mendasari stroke iskemik adalah penumpukan lemak
yang melapisi dinding pembuluh darah(aterosklerosis), kolesterol,
homosistein, dan zat lainnya yang melekat pada dinding arteri, membentuk zat
lengket yang disebut plak. Seiring waktu, plak ini menumpuk sehingga darah
sulit mengalir dengan baik dan menyebabkan bekuan darah(trombus). Stroke
Iskemik dibedakan menjadi dua berdasarkan sumbatan arteri diantaranya:
o Stroke Trombotik. Sumbatan disebabkan trombus yang
berkembang di dalam arteri otak yang sudah sangat sempit.
o Stroke Embolik. Sumbatan disebabkan trombus,
gelembung udara atau pecahan lemak(emboli)
yang terbentuk dibagian tubuh
lain seperti jantung dan pembuluh aorta di dada dan di leher yang terbawa
aliran darah ke otak. Kelainan jantung yang disebut fibrilasi atrium dapat
menciptakan kondisi dimana trombus yang terbentuk di jantung terpompa dan
beredar menuju otak.
Ø Stroke Hemorrhagic.
Stroke hemorrhagic disebabkan oleh pembuluh darah yang bocor atau pecah di dalam atau di sekitar
otak, sehingga menghentikan suplai darah ke jaringan otak yang dituju. Selain itu,
darah membanjiri dan menemparkan jaringan otak sekitarnya dan mengganggu atau
mematikan fungsinya. Nah ada dua jenis stroke hemorrhagic ini diantaranya :
o Perdarahan intraserebral.
Perdarahan di dalam
otak yang disebabkan oleh trauma(cedera otak) atau kelainan pembuluh darah (aneurisma
/ angioma). Jika tidak disebabkan oleh salah satu kondisi tersebut, paling
sering disebabkan oleh tekanan darah tinggi kronis. Perdarahan intraserebral
menyumbang sekitar 10% dari semua stroke. Tetapi memiliki persentase tertinggi
penyebab kematian akibat stroke.
o Perdarahan subarachnoid.
Perdarahan dalam
ruang subarachnoid, ruang diantara lapisan dalam(pia mater) dan lapisan
tengah(arachnoid mater) dari
jaringan selaput otak(maninges). Penyebab paling umum adalah pecahnya
tonjolan(aneurisma) dalam arteri. Nah yang satu inilah merupakan
kedaruratan medis serius yang dapat menyebabkan cacat permanen atau bahkan
kematian. Stroke ini juga merupakan satu-satunya jenis stroke yang lebih sering
terjadi pada wanita dibandingkan para pria.
Pada
penelitian lain, American Stroke Association menemukan bahwa sekitar 87% penderita
stroke adalah stroke isemik yang disebabkan oleh penghambatan aliran darah ke
otak. Rata-rata penderita yang mengalami cedera kepala dan leher dan terserang
stroke berusia 37 tahun. Sedangkan mereka yang tidak mengalami stroke meskipun
mengalami cedera kepala dan leher berusia 24 tahun. selain itu studi menemukan
bahwa 48/100.000 dewasa muda dan 11/100.000 anak dengan cedera kepala dan leher
mengalami stroke.
Para
peneliti mengatakan, dua juta orang Amerika Serikat di rawat di departemen
trauma untuk cedera kepala dan leher setiap bulannya. Dari jumlah tersebut,
setiap bulannya laju stroke isemik bertambah mencapai 214 pasien untuk orang
dewasa muda dan anak-anak. Menurut asisten Profesor neurologi di UCSF Christine
Fox “studi ini sangat penting karena stroke setelah mengalami trauma sebenarnya
bisa dicegah.”
Dengan
demikian para ahli mencatat bahwa cedera dapat menyebabkan kerusakan pada
pembuluh darah yang menuju ke otak. Kerusakan ini mungkin dapat menyebutkan
penyumbatan darah yang memicu stroke. “jika kerusakan pembuluh darah ini
didiagnosis lebih awal saat terjadinya cedera, pasien dapat diberikan
obat-obatan pengencer darah untuk mencegah stroke,” pungkas mereka.
Diambil dari
berbagai sumber
Editro:
Yudi Subagja
0 komentar :
Post a Comment