Matematika
Salah satu hasil pemikiran manusia yang sangat membantu kehidupan kita adalah matematika. Ilmu ini mempelajari tentang bilangan, hubungan antarbilangan dan jumlah terukur lainnya. Matematika bisa dianggap dasar dari banyak ilmu lainnya. Ia digunakan di dalam ilmu fisika, ekonomi, astronomi, dan banyak lagi.
Bilangan yang mengasyikkan
Matematika bermain dengan bilangan. Seperti huruf, bilangan adalah lambang. Ia mewakili suatu jumlah yang dapat diukur. Pada mulanya, manusia menggunakan jari-jari atau benda-benda yang umum untuk dinyatakan bilangan. Manusia juga menggunakan simpul tali untuk tujuan sama.
Dalam matematika, bilangan menjadi sangat mengasyikkan. Ia bisa ditambahkan, dikurangi, dibagi dan dikali hingga tak terhingga. Matematika membantu manusia untuk membuat perhitungan yang paling sederhana hingga yang paling rumit. Bagi para ahli matematika, bilangan seperti teka-teki yang harus dipecahkan.
Nol, Si Bundar yang Unik
Nol adalah bilangan yang sangat unik. Bilangan ini berarti 'kosong' atau tidak ada. Bilangan apa pun yang dikalikan dengan '0' akan menghasilkan '0' lagi. Nol juga tidak akan mengubah jumlah bilangan yang ditambahkan atau dikurangi dengannya. Namun, jika diletakan di belakang bilangan mana pun, nol bisa mengubah arti jumlah bilangan tadi menjadi berkali lipat.
Bilangan unik ini ditemukan di India sekitar abad ke-6 M. Orang India menggunakan lingkaran atau titik untuk melambangkan nol. Dalam bahasa India, nil disebut sunya yang berarti kosong atau hampa. Dari India, bilangan ini diperkenalkan ke Eropa dan berkem-bang dalam bentuk yang sekarang kita kenal.
Bilangan dari Berbagai Bangsa
Sistem lambang bilangan telah berkembang sejak zaman dahulu. Bangsa-bangsa kuno memiliki bentuk-bentuk khusus untuk menggambarkan bilangan. Sistem lambang bilangan ini antara lain dipakai oleh bangsa Romawi, Babilonia, Cina, Arab, Yunani, dan Mesir kuno. Lambang bilangan 1, 2, 3, ... yang kita kenal mulanya dikembangkan di India. Lambang-lambang ini diperkenalkan di Eropa oleh bangsa Arab. Karena itu, ia disebut lambang bilangan Arab.
Alat untuk Mengukur dan Menghitung
Mengukur jumlah atau menghitung bilangan adalah kegiatan yang sering dilakukan dalam matematika. Pada awalnya, kegiatan ini dilakukan oleh manusia dengan menggunakan otaknya. Namun, perhitungan dalam matematika dapat menjadi sangat rumit. Hasil perhitungan itu juga bisa sangat besar. Demikian pula dengan pengukuran. Manusia membutuhkan pengukuran yang tepat atau mendekati aslinya.
Untuk mempermudah kegiatan itu, manusia kemudian menciptakan alat ukur dan alat hitung. Contoh alat ukur adalah timbangan, meteran, penggaris, dan gelas ukur.
Alat hitung juga digunakan untuk mempermudah manusia. Sempoa, kalkulator, hingga komputer, dan mesin pembayaran digunakan untuk melakukan perhitungan matematika. Dengan bantuan alat ini, manusia dapat melakukan perhitungan yang sangat rumit.
Nol, Si Bundar yang Unik
Nol adalah bilangan yang sangat unik. Bilangan ini berarti 'kosong' atau tidak ada. Bilangan apa pun yang dikalikan dengan '0' akan menghasilkan '0' lagi. Nol juga tidak akan mengubah jumlah bilangan yang ditambahkan atau dikurangi dengannya. Namun, jika diletakan di belakang bilangan mana pun, nol bisa mengubah arti jumlah bilangan tadi menjadi berkali lipat.
Bilangan unik ini ditemukan di India sekitar abad ke-6 M. Orang India menggunakan lingkaran atau titik untuk melambangkan nol. Dalam bahasa India, nil disebut sunya yang berarti kosong atau hampa. Dari India, bilangan ini diperkenalkan ke Eropa dan berkem-bang dalam bentuk yang sekarang kita kenal.
Bilangan dari Berbagai Bangsa
Sistem lambang bilangan telah berkembang sejak zaman dahulu. Bangsa-bangsa kuno memiliki bentuk-bentuk khusus untuk menggambarkan bilangan. Sistem lambang bilangan ini antara lain dipakai oleh bangsa Romawi, Babilonia, Cina, Arab, Yunani, dan Mesir kuno. Lambang bilangan 1, 2, 3, ... yang kita kenal mulanya dikembangkan di India. Lambang-lambang ini diperkenalkan di Eropa oleh bangsa Arab. Karena itu, ia disebut lambang bilangan Arab.
Alat untuk Mengukur dan Menghitung
Mengukur jumlah atau menghitung bilangan adalah kegiatan yang sering dilakukan dalam matematika. Pada awalnya, kegiatan ini dilakukan oleh manusia dengan menggunakan otaknya. Namun, perhitungan dalam matematika dapat menjadi sangat rumit. Hasil perhitungan itu juga bisa sangat besar. Demikian pula dengan pengukuran. Manusia membutuhkan pengukuran yang tepat atau mendekati aslinya.
Untuk mempermudah kegiatan itu, manusia kemudian menciptakan alat ukur dan alat hitung. Contoh alat ukur adalah timbangan, meteran, penggaris, dan gelas ukur.
Alat hitung juga digunakan untuk mempermudah manusia. Sempoa, kalkulator, hingga komputer, dan mesin pembayaran digunakan untuk melakukan perhitungan matematika. Dengan bantuan alat ini, manusia dapat melakukan perhitungan yang sangat rumit.
0 komentar :
Post a Comment