(Foto: Paul Chinn, The Chronicle / Sfgate) |
CALIFORNIA - Barack Obama Presiden Amerika Serikat (AS),mengadakan pertemuan dengan beberapa CEO perusahaan teknologi seperti Facebook (Mark Zuckerberg) dan Google Executive Chairman (Eric Schmidt). Pertemuan ini terkait bahasan pembentukan program pengawasan National Security Agency (NSA) yang kontroversial yang selama ini masih hangat diperbincangkan.
"Presiden menggunakan kesempatan ini untuk update para CEO pada kemajuan kami dalam menerapkan prinsip-prinsip dan reformasi yang (Obama) umumkan pada 17 Januari, termasuk arahan presiden (Presidential Directive) yang dikeluarkan untuk mengatur kegiatan intelijen kami," kata juru bicara Gedung Putih, seperti dilansir Cnet, Sabtu (22/3/2014).
Lebih lanjut ia mengatakan, Presiden AS menegaskan kembali komitmen pemerintahannya untuk mengambil langkah yang dapat memberikan keyakinan pada orang bahwa hak mereka dilindungi. Pertemuan para petinggi perusahaan teknologi ini digelar beberapa hari setelah muncul laporan bahwa NSA menyamar sebagai server Facebook.
Aksi penyamaran ini memungkinkan NSA untuk menempatkan malware mata-mata pada komputer dan mendapatkan akses untuk data yang disimpan pada hard drive. Terkait hal ini, NSA mengungkap bantahannya bahwa pihaknya tidak menggunakan kemampuan teknis untuk meniru situs web perusahaan AS.
Sehari setelah laporan tersebut, Zuckerberg menelefon Obama dan memposting catatan mengenai percakapan telefonnya pada halaman Facebook. "Saya begitu bingung dan frustasi oleh laporan berulang dari tindakan pemerintah AS. Ketika teknisi kami bekerja tanpa lelah untuk meningkatkan keamanan, kami bayangkan kami sedang melindungi Anda terhadap penjahat, bukan pemerintah kami sendiri," kata Zuckerberg.
Facebook mengungkapkan pada Jumat bahwa pihaknya bertemu dengan Obama di Gedung Putih. "Obama berbicara jujur tentang penyusupan pemerintah di internet," kata jejaring sosial populer tersebut. Pemerintah AS mengambil langkah-langkah yang membantu mereformasi praktek pengawasannya.
"Orang-orang di seluruh dunia berhak untuk mengetahui bahwa informasi mereka aman dan Facebook akan terus mendesak pemerintah AS untuk lebih transparan tentang praktek (tersebut) dan lebih protektif terhadap kebebasan sipil," jelas sumber tersebut.
Kabarnya, tidak hanya bos Facebook dan Google, beberapa CEO perusahaan teknologi seperti Drew Houston dari Dropbox, Alexander Karp dari Palantir Technologies, serta Aaron Levie dari Box juga diajak pada pertemuan dengan Obama tersebut. Sementara bos Yahoo, Marissa Mayer dan Microsoft, Satya Nadella tidak dapat hadir karena jadwal mereka yang tidak bisa diubah untuk dapat menghadiri undangan pertemuan tersebut.
Pemerintah AS selalu berdalih bahwa hal ini dilakukan untuk mengawasi dan meningkatkan kemanan dunia dari berbagai hal yang memungkinkan terjadinya kegiatan terorisme dan atau gerakan-gerakan negara non sekutu yang bisa membahayakan posisinya sebagai negara yang adikuasa. (red)
Dikutp dari berbagai media online
0 komentar :
Post a Comment