Kompas beberapa hari yang lalu melaporkan bahwa Kemendikbud berencana untuk menyelenggarakan ujian nasional online untuk pertama kalinya tahun depan.
Proses ujian akan dilangsungkan di laboratorium komputer sekolah dan jawaban dikumpulkan ke sebuah server melalui internet. Uji coba UN online ini akan diselenggarakan pada tahun 2015 di sekolah-sekolah terpilih di tanah air.
Langkah ini seharusnya bisa menghemat biaya percetakan, serta biaya keamanan untuk menjaga soal. Jumlah penghematan ini diperkirakan hingga Rp 290 miliar atau 50 persen dari anggaran ujian nasional pada umumnya. Meskipun berita ini terdengar bagus, kelayakan implementasinya belum bisa dipastikan.
Tim kementerian pendidikan yakin bahwa mereka membuat kemajuan yang baik dalam menyiapkan infrastruktur komputer sekolah di belahan timur Indonesia. Semua sekolah negeri di Indonesia sudah memiliki komputer.
Telkom menargetkan penyediaan wifi gratis melalui proyek IndiSchool untuk 300.000 sekolah di Indonesia tahun depan. Proyek tersebut mencakup sebagian besar, atau bahkan semua sekolah di Indonesia.
Penerapan secara bertahap
Pelaksanaan Ujian Nasional online ini akan dilakukan secara bertahap. Tahun ini, kementerian pendidikan sudah menyelenggarakan UN online untuk sekolah-sekolah Indonesia yang berlokasi di negara-negara lain seperti Malaysia, Singapura, dan Belanda.
Seperti yang dikutip dari Koran Sindo, Musliar Kaslim, wakil menteri pendidikan dan kebudayaan, mengatakan bahwa pemerintah akan menunjuk 10 sampai 30 sekolah di setiap provinsi sebagai lokasi untuk menyelenggarakan uji coba UN online tahun depan.
Setiap sekolah akan memiliki jadwal tes yang berbeda dan akan ada lebih banyak versi dan variasi soal ujian untuk menghindari terjadinya kebocoran soal.
Pemerintah telah mengadakan ujian online untuk guru sejak 2012. Masalah terbesar yang dihadapi dalam ujian online itu adalah koneksi internet. Jumlah peserta ujian online untuk guru adalah sekitar 600.000 orang, maka akan ada lebih banyak tantangan dalam menyelenggarakan ujian online untuk siswa di Indonesia, karena jumlah siswa jauh melebihi jumlah guru.
Telkomsel dan Kemendikbud juga telah menyelenggarakan try-out UN untuk pertama kalinya tahun ini.
(Sumber: Kompas dan Koran Sindo)
0 komentar :
Post a Comment